Altcoin yang berasal dari Layer 2 diperkirakan akan menjadi pusat perkembangan ekosistem crypto dan blockchain. Berkat solusi skalabilitas yang ditawarkan, banyak yang meyakini token L2 menjadi pilihan yang menarik pada bull market berikutnya. Benarkah demikian? Lalu apa saja token L2 yang menarik untuk dikoleksi? Simak ulasan lengkapnya pada artikel berikut.
Pada bull market sebelumnya, altcoin layer 1 (L1) berhasil unjuk gigi dan mendominasi altcoin season yang terjadi kala itu. Namun, pada bull market selanjutnya, hal yang sama belum tentu terulang lagi.
Berkat perkembangan teknologi, kini telah hadir layer 2 (L2) dengan solusi skalabilitas yang jauh lebih baik dibanding pendahulunya, L1. Tak pelak, banyak yang meyakini altcoin dari L2 akan mendominasi dan punya potensi yang lebih menjanjikan untuk bull market selanjutnya.
Sebelum lanjut, pahami dulu konsep L2 melalui artikel berikut.
Potensi altcoin L2 pada bull market berikutnya tercermin dari semakin banyaknya proyek yang dibangun di atas blockchain L2, ekosistem dApps yang semakin kuat, hingga terobosan teknologi yang lebih canggih. Kombinasi faktor-faktor ini membuat blockchain L2 penting dalam industri crypto ke depan.
Salah satu indikatornya adalah pertumbuhan Total Value Locked (TVL) sektor L2 yang sangat signifikan. Berdasarkan data L2Beat, pada awal tahun 2024 TVL sektor L2 telah mencapai US$ 20,16 miliar. Padahal, pada awal tahun 2023 jumlahnya masih US$ 4,88 miliar. Artinya, saat ini sektor L2 telah 4x lebih besar dibanding tahun lalu.
Altcoin yang menjadi tulang punggung pertumbuhan L2 adalah Arbirtum dan Optimism . Namun, protokol L2 lainnya seperti Polygon (MATIC) dan Immutable X juga tak kalah penting untuk diperhatikan.
Arbitrum adalah blockhchain Layer 2 Ethereum yang menggunakan teknologi yang disebut optimistic rollup. Rollup memungkinkan transaksi diproses dalam jumlah besar secara off-chain. Namun, semua hal tersebut dilakukan sembari tetap mempertahankan keamanan dan desentralisasi jaringan Ethereum.
Kamu bisa mempelajari lebih dalam soal Arbitrum dan teknologinya di sini. Sementara untuk perkembangan ekosistemnya bisa kamu baca di sini.
Berdasarkan unggahan Arbitrum di X, mereka mempunyai lebih dari 800 proyek dibangun di ekosistem Arbitrum. Tak mengherankan ia kemudian menjadi L2 dengan TVL terbesar, yakni US$ 3,17 miliar. Dominasi Arbitrum juga tercermin dari market share-nya yang mencapai 58,64%.
GMX merupakan protokol dengan TVL terbesar yang ada di ekosistem Arbitrum. Selain itu, terdapat juga Pendle, Radiant Capital, dan Camelot yang menjadi protokol potensial di ekosistem Arbitrum.
Pada tahun ini, Arbitrum memperluas ekosistemnya dengan meluncurkan mainnet Arbitrum Orbit. Ia merupakan teknologi yang memungkinkan tim pengembang membuat L2 dan Layer 3 (L3) mereka sendiri di atas Arbitrum. Dengan kata lain, mereka bisa membuat rantai yang dapat dikustomisasi secara permissionless.
Diluncurkan pada Maret 2023, kini sudah ada 15 proyek yang dibangun menggunakan Orbit chains. Salah satunya adalah XAI Gamings, blockchain untuk ekosistem gaming terdesentralisasi berbasis L3. Selain itu, pembaruan Arbitrum Portal membuat proses navigasi di ekosistem Arbitrum menjadi lebih mudah.
Sama halnya dengan Arbitrum, Optimism juga merupakan L2 pada Ethereum yang mengusung teknologi optimistic rollup. Sempat tertinggal dari Arbitrum, lewat pembaruan Bedrock, kini ia mulai mampu bersaing kembali. Pembaruan tersebut membuat biaya transaksi di Optimism menjadi lebih murah sekaligus meningkatkan kompatibilitas dengan Ethereum.
Pembahasan mendalam soal Optimism dan teknologinya ada di artikel berikut. Sementara untuk perkembangan ekosistemnya ada di artikel berikut.
Pada tahun 2023, Optimism telah meluncurkan OP Stack melalui pembaruan Bedrock untuk bisa terus bersaing dengan Arbitrum. Hasilnya, TVL Optimism sepanjang 2023 berhasil tumbuh dari US$ 540 juta menjadi US$ 950 juta. Sementara dari sisi market share, Optimism menempati peringkat kedua dengan menguasai 28,41% dari keseluruhan sektor L2.
Velodrome adalah salah satu protokol native di ekosistem Optimism yang potensial dengan berhasil menempati peringkat kedua TVL terbesar. ia adalah sebuah Auto Market Maker (AMM) yang didesain sebagai pusat untuk marketplace trading dan likuiditas pada jaringan Optimism.
Jika Arbitrum meluncurkan Orbit, Optimism juga tak mau kalah dengan meluncurkan OP Stack. Keberadaan OP Stack berhasil membantu tim pengembang membuat L2 baru berkualitas tinggi tanpa harus memulai dari 0. Saat ini, setidaknya sudah ada 14 proyek yang dibangun menggunakan OP Stack.
Base, L2 buatan Coinbase jadi salah satu proyek yang berhasil menggunakan OP Stack. Selain itu, berbagai L2 baru seperti Zora, Worldcoin, Manta Pacific, Aevo Open Mainnet, Lyra, dan Andromeda juga menggunakan code base milik OP Stack.
Selain lewat OP Stack, Optimism juga masih fokus untuk mengembangkan Superchain. Ia bertujuan untuk menciptakan ekosistem berisi sekelompok blockchain L2 yang menggunakan bridging, tata kelola, pembaruan, dan lapisan komunikasi bersama yang dibangun di atas OP Stack. Peluncuran Superchain akan meluruhkan jaringan Optimism Mainnet dengan berbagai blockchain lain yang ikut ke dalam kolektif Optimism Chains.
L2 utama Polygon saat ini adalah Polygon PoS, sebuah sidechain unik yang memiliki mekanisme konsensusnya sendiri tetapi tetap memanfaatkan fitur keamanan Ethereum. Saat ini, Polygon berada di masa transisi ke iterasi Polygon 2.0 yang berbasis Zero-Knowledge. Dengan menggunakan Polygon, tim pengembang bisa membuat teknologi ZK rollups ataupun rantai off chain sendiri.
Baca juga artikel yang mengupas lebih dalam soal evolusi Polygon di sini beserta solusi skalabilitasnya di sini.
Berdasarkan unggahan Polygon Labs di X, sepanjang 2023 mereka telah mencatatkan jumlah transaksi mencapai 16,5 juta dengan 390 juta unique addres. Sementara dari segi TVL, Polygon cenderung bergerak pada rentang terbatas pada 2023, yakni US$ 800 juta hingga US$ 1 miliar.
Kesuksesan Polygon pada 2023 datang dari Ethereum Virtual Machine (EVM) parallelization. Ia adalah sebuah teknologi yang memungkinan EVM untuk memproses berbagai transasksi sekaligus tanpa mengorbankan kecepatan ataupun efisiensinya. Hasilnya dapat dilihat dari tingginya jumlah inscriptions milik Polygon.
Inscriptions sendiri merujuk pada jumlah interaksi antara transaksi dan smart contract yang tercatat pada jaringan. Sepanjang 2023, Polygon PoS berhasil mencatatkan inscriptions sebesar 161 juta, unggul hingga dua kali lipat dari peringkat kedua BNB yang sebesar 77 juta.
Polygon tak hanya mendominasi dari segi inscriptions, namun juga kemampuannya dalam menangani volume transaksi yang tinggi sembari menjaga gas fee tetap rendah. Jika dibandingkan dengan L2 lainnya, ia berhasil mempertahankan bahkan hingga 10x lebih rendah. Aspek tersebut jadi pertimbangan penting bagi pengguna maupun tim pengembang, terlebih dengan kondisi gas fee yang tinggi di jaringan Ethereum.
Immutable X adalah blockchain L2 untuk meningkatkan skalabilitas pada jaringan Ethereum menggunakan teknologi ZKrollup. Berbeda dengan L2 lainnya, Immutable X banyak digunakan untuk proyek-proyek NFT dan Web3 game. Berkat teknologinya, ia kini menjadi leading platform web3 gaming.
Artikel berikut dapat membantumu mengetahui cara kerja Immutable X. Sementara untuk perkembangan ekosistem GameFi terbaru, kamu bisa mengaksesnya di sini.
Immutable X saat ini mempunyai TVL sebesar US$ 184 juta. Padahal, pada akhir 2023, ia sempat mencatatkan tren kenaikan TVL hingga mencapai level tertingginya di US$ 268 juta. Dari sisi ekosistem, Immutable mempunyai lebih dari 150 games, 20 marketplace, dan pendanaan ekosistem mencapai US$ 1 miliar.
Gods Unchained merupakan game yang paling menarik yang ada di ekosistem Immutable. Ia merupakan game AAA yang mengusung konsep trading card. Berdasarkan data DappRadar, Gods Unchained mempunyai jumlah pengguna aktif sebanyak 12,26k dengan volume mencapai US$ 19,25 juta dalam 30 hari terakhir.
Saat ini Immutable tengah mengembangkan berbagai games AAA pada platform mereka. Selain itu, games tersebut juga akan mengimplementasikan model token yang tidak dapat dengan mudah di-farming dan mempunyai game play yang menarik. Saat ini Immutable juga sudah punya beberapa games populer meliputi Dark Machine, Illuvium, Gods Unchained, Guild of Guardians, dsb.
Immutable juga fokus mengatasi permasalahan teknis yang dihadapi Web3 gaming, yakni manajemen wallet. Sebagai solusi, mereka pun meluncurkan Immutable “Passport” yang memungkinkan pengguna untuk log-in ke games dan mengelola item game mereka. Hal tersebut dilakukan secara sederhana melalui proses single sign-on sembari mengabstraksikan interaksi blockchain.
EIP-4844 atau Proto-Danksharding menjadi pembaruan yang dinanti-nanti untuk perkembangan sektor L2. Dengan EIP-4844, biaya transaksi yang dibayarkan akan semakin murah. Lalu, biaya transaksi yang lebih murah akan menarik lebih banyak lagi tim pengembang dan pengguna ke berbagai protokol L2.
Sequencer terdesentralisasi akan menjadi salah satu fokus pengembangan protokol L2. Sejauh ini, mayoritas L2 masih menggunakan sequencer tersentralisasi yang kurang efisien dan mahal. Ada juga kekhawatiran akan adanya potensi penyensoran transaksi serta risiko keamanan dari sequencer yang terpusat.
Sequencer terdesentralisasi akan menghadirkan layanan decentralization-as-a-service pada rollup. Selain mengatasi penyensoran, ia juga menyajikan cross-rollup composability yang akan membuka berbagai kemungkinan baru untuk dikembangkan. Saat ini Espresso, Metis dan Astria menjadi protokol yanh membuat solusi sequencer terdesentralisasi.
Banyak tim pengembang yang mulai melirik pembuatan protokol dengan fungsi spesifik. Hal tersebut dapat dilakukan menggunakan teknologi L3 seperti Arbitrum Orbit atau OP Stack dan mengintegrasikan lapisan DA EigenLayer atau Celestia. Ekosistem L3 yang dibangun di atas Arbitrum Orbit dan OP Stack bisa menciptakan puluhan dan bahkan ratusan aplikasi dengan fungsi tidak terbatas.
Yuk berkenalan dengan konsep dan teknologi dari layer 3 melalui artikel berikut.
Altcoin L2 berpotensi menjadi salah satu token yang potensial pada bull market mendatang. Altcoin L2 utama seperti Arbitrum, Optimism, Polygon, dan Immutable X memperlihatkan pertumbuhan signifikan melalui berbagai inovasi dan pengembangan ekosistem.
Arbitrum lewat Arbitrum Orbit dan Optimism lewat OP Stack menjadi yang terdepan dalam mengembangkan ekosistem dan adopsi L2. Sementara itu, Polygon dan Immutable X juga terus menyiapkan teknologi zero knowledge mereka sebagai upaya mengejar ketertinggalannya.
Di satu sisi, adanya pembaruan teknologi seperti EIP-4844 dan fokus pada sequencer terdesentralisasi serta integrasi EigenLayer dan Celestia diperkirakan akan lebih meningkatkan potensi dan fungsi L2 di masa depan. Menjadikan keempat altcoin L2 tersebut sebagai token yang menarik untuk dikoleksi.
Kamu bisa membeli token L2 seperti Arbitrum (ARB), Optimism (OP), Polygon (MATIC), dan Immutable X (IMX) melalui Pintu. Berikut cara membeli token L2 pada aplikasi Pintu:
Selain token L2, kamu juga bisa membeli berbagai aset crypto seperti BTC, ETH, SOL, dan yang lainnya tanpa harus khawatir adanya penipuan melalui Pintu. Selain itu, semua aset crypto yang ada di Pintu sudah melewati proses penilaian yang ketat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.
Aplikasi Pintu juga kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.
Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial
Bagikan