Setiap keputusan investasi yang dibuat oleh investor tentunya didasari atas berbagai faktor dan pertimbangan yang matang. Hasil perhitungan terhadap net asset value merupakan salah satu aspek penting yang turut menjadi bahan pertimbangan para investor. Pertanyaannya, apa itu net asset value (NAV) dan bagaimana cara menghitungnya? Yuk, cari tahu jawabannya dalam pembahasan berikut!
Pada dasarnya, setiap entitas – baik profit maupun non-profit – pasti memiliki apa yang disebut aset dan kewajiban. Pada dasarnya, Net Asset Value (NAV) adalah selisih antara aset dan kewajiban tersebut. NAV juga dikenal dengan sebutan aset bersih, kekayaan bersih, atau nilai perusahaan.
Dalam beberapa kasus, net asset value (NAV) seringkali memiliki nilai yang mendekati atau sama dengan nilai buku perusahaan. NAV umumnya digunakan dalam menghitung rasio keuangan yang berkaitan dengan analisis terhadap kondisi finansial perusahaan.
Selain itu, nilai net asset value juga kerap dibandingkan dengan kapitalisasi pasar untuk menentukan apakah perusahaan tersebut undervalue atau overvalue. Perusahaan dengan prospek pertumbuhan yang baik biasanya akan dinilai lebih dari nilai net asset value yang tercermin pada laporan keuangan.
Baca juga: Apa itu Saham Undervalue dan Bagaimana Cara Memilihnya?
Secara umum, Net Asset Value (NAV) dihitung dengan cara mengurangkan nilai aset dan kewajiban. Secara matematis, rumus Net Asset Value adalah sebagai berikut.
Net Asset Value = Value of Assets – Value of Liabilities
Dalam lingkup reksadana dan investasi, perhitungan net asset value biasanya disajikan dalam bentuk satuan per lembar saham. Oleh sebab itu, net asset value juga dapat dihitung dengan cara mengurangkan antara aset dan kewajiban lalu membaginya dengan total jumlah saham yang diperdagangkan di bursa atau dapat dituliskan sebagai berikut:
Net Asset Value = (Nilai Aset – Nilai Kewajiban) / Jumlah Saham Outstanding
Berdasarkan rumus tersebut, nilai aset (value of assets) merupakan nilai dari seluruh sekuritas dalam portofolio. Sementara nilai kewajiban (value of liabilities) adalah nilai dari seluruh kewajiban dan pengeluaran operasional.
Net Asset Value memiliki makna yang berbeda-beda dalam masing-masing aset keuangan serta memiliki pengaruh terhadap metrik-metrik lain dalam dunia investasi dan keuangan. Berikut penjelasan lengkapnya.
Baca juga: 4 Macam Investasi dan Cara Kerjanya, Sudah Tau?
Reksadana (mutual fund) bekerja dengan cara menghimpun dana dari sejumlah besar investor, kemudian modal tersebut akan didistribusikan oleh manajer keuangan untuk berinvestasi dalam berbagai saham dan instrumen investasi lainnya guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh investor.
NAV dalam reksadana diperlukan pada mekanisme penentuan harga saham reksadana. Sebagai informasi, reksadana tidak diperjualbelikan secara real time sehingga penentuan harga saham reksadana tidak dapat dilakukan berdasarkan jumlah permintaan dan penawaran, melainkan atas selisih antara aset dan kewajiban atau nilai net asset value (NAV).
Selain itu, mekanisme penentuan harga saham reksadana baru bisa dimulai setelah reksadana diluncurkan. Akibatnya, harga saham reksadana akan berubah setelah NAVPS (net asset value per share) yang diperbarui oleh bursa efek atau pasar saham.
Berbeda dari reksadana, exchange traded fund (ETF) adalah dana investasi yang melacak harga aset seperti saham, komoditas, obligasi, atau mata uang asing. Berbeda dari saham maupun reksadana, investor ETF tidak secara langsung memiliki instrumen investasi. Investor hanya memiliki klaim tidak langsung dan berhak atas sebagian dari keuntungan serta nilai sisa likuidasi.
ETF umumnya diperjualbelikan di pasar sekunder seperti layaknya saham dengan harga yang fluktuatif dan mengikuti indeks tertentu, misalnya Nasdaq, S&P 500, Russell 2000, dan lain-lain.
Baca juga: Perbedaan Pasar Primer dan Sekunder dalam Investasi
Saham umumnya diperdagangkan di bursa efek atau pasar saham berdasarkan harga pasar yang bersifat fluktuatif. Kenaikan maupun penurunan harga saham dapat disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya pergeseran pada kurva permintaan dan penawaran, serta kebijakan perusahaan.
Pergeseran kurva permintaan dan penawaran dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya adalah penilaian investor terhadap prospek pertumbuhan perusahaan di masa depan.
Dalam membuat penilaian tentang prospek perusahaan, umumnya investor akan membandingkan antara harga per lembar saham dengan net asset value untuk mengetahui apakah perusahaan tersebut undervalue atau overvalue. Hal ini juga sekaligus menjadi pertimbangan investor untuk membeli atau menjual saham pada perusahaan tersebut.
Ny. Sari, seorang manajer investasi, berencana untuk menghitung nilai Net Asset Value per Share. Beliau mendapatkan informasi bahwa total nilai sekuritas pada portofolio adalah sebesar Rp75 juta, jumlah kas dan setara kas sebesar Rp15 juta, dan perkiraan pendapatan senilai Rp24 juta.
Di sisi lain, total kewajiban yang dimiliki adalah sebesar Rp13 juta dengan total pengeluaran diperkirakan mencapai Rp5 juta. Jumlah saham yang beredar adalah sebesar 20 juta lembar.
Dengan menggunakan rumus Net Asset Value (NAV) sebelumnya, maka:
Nilai Aset = Rp75.000.000 + Rp15.000.000 + Rp24.000.000 = Rp114.000.000
Nilai Kewajiban = Rp13.000.000 + Rp5.000.000 = Rp18.000.000
Jumlah Saham Outstanding = Rp20.000.000
Net Asset Value = (Nilai Aset – Nilai Kewajiban) / Jumlah Saham Outstanding
Net Asset Value = (Rp114.000.000 – Rp18.000.000) / Rp20.000.000
Net Asset Value = 4,8
Apa itu Net Asset Value (NAV)? Dari artikel tersebut, bisa disimpulkan bahwa Net Asset Value (NAV) adalah alat analisis yang mendasari keputusan investor dalam melakukan investasi, baik dalam bentuk saham, reksadana, maupun ETF. Bicara soal investor dan investasi, kripto kini jadi salah satu instrumen investasi yang sangat diminati lho!
Per Desember 2021, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga bahkan mengungkapkan data bahwa jumlah investor kripto telah mencapai 11 juta orang.
Jika kamu tertarik menjadi investor kripto, kamu bisa bergabung di Pintu, platform jual beli crypto online di Indonesia yang telah terdaftar resmi di Bappebti. Tidak hanya berinvestasi crypto, kamu juga bisa belajar crypto bagi pemula secara gratis di Pintu Akademi.
Tunggu apalagi, download Pintu sekarang!
Referensi:
Corporate Finance Institute. Exchange Traded Fund (ETF). Diakses tanggal: 17-02-2022
Corporate Finance Institute. Net Asset Value Per Share (NAVPS). Diakses tanggal: 17-02-2022
Corporate Finance Institute. VA Loan. Diakses tanggal: 17-02-2022
James Chen. Net Asset Value – NAV. Diakses tanggal: 17-02-2022