Apa itu Credit Default Swap, Fungsi dan Contohnya?

Updated
February 2, 2023
• Waktu baca 4 Menit
Gambar Apa itu Credit Default Swap, Fungsi dan Contohnya?
Reading Time: 4 minutes

Derivatif keuangan merupakan salah satu jenis instrumen investasi yang cukup jarang dipilih oleh investor. Hal tersebut dikarenakan tak banyak investor yang memahami bagaimana cara menggunakan derivatif keuangan sebagai instrumen investasi. Artikel kali ini akan menjelaskan tentang apa itu credit default swap sebagai salah satu jenis derivatif keuangan. Yuk, simak bersama!

Apa itu Credit Default Swap?

apa itu credit default swap

Credit default swap adalah jenis derivatif keuangan yang memungkinkan investor untuk menukar atau mengimbangi risiko kredit mereka dengan investor lain.

CDS merupakan instrumen investasi berbentuk kontrak yang melibatkan antara penjual dan pembeli dengan membayar sejumlah biaya (fixed premium) pada periode tertentu hingga masa jatuh tempo atau maturity date, serta terdapat biaya kompensasi yang harus dibayarkan apabila terjadi credit event.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa credit default swap bisa menjadi proteksi terhadap kemungkinan terjadinya risiko kredit (credit event) dengan cara menukarnya dengan investor lain.

Risiko kredit alias credit events adalah suatu kejadian luar biasa yang mempengaruhi kinerja pasar secara signifikan, misalnya risiko default, restrukturisasi, dan moratorium atas suatu perusahaan. Namun dalam perkembangannya, credit event dibatasi hanya pada dua macam kondisi, yakni kebangkrutan dan gagal bayar.

Untuk menukar risiko gagal bayar, pemberi pinjaman membeli CDS dari investor lain yang setuju untuk menggantinya jika peminjam gagal bayar.

Sebagian besar kontrak CDS dipertahankan melalui pembayaran premi berkelanjutan yang serupa dengan premi reguler yang jatuh tempo pada polis asuransi. Pemberi pinjaman yang khawatir tentang peminjam yang gagal membayar pinjaman sering menggunakan CDS untuk mengimbangi atau menukar risiko itu.

Baca juga: Wah, Ternyata ini 9 Unsur Kredit yang Mendasari Pemberian Kredit!

Fungsi dan Manfaat Credit Default Swap

Manfaat credit default swap adalah untuk mengimbangi atau menukar risiko kredit (credit event) dengan pembayaran premi yang dilakukan secara kontinu oleh pembeli CDS hingga masa jatuh tempo.

Selain itu, credit default swap juga dapat digunakan untuk menambah atau mengurangi eksposur kredit, serta mengkapitalisasi penilaian biaya kredit yang berbeda di antara berbagai instrumen yang terkait dengan entitas referensi, baik dalam bentuk utang, ekuitas, maupun derivatif utang dan ekuitas.

Di sisi lain, credit default swap juga memiliki setidaknya tiga fungsi, antara lain:

Fungsi Spekulasi

Credit default swap memiliki nilai pasar yang bersifat fluktuatif dan menciptakan perbedaan harga ketika diperdagangkan. Para investor yang membeli maupun menjual CDS nantinya akan memperoleh keuntungan dari kegiatan spekulasi terhadap perbedaan harga tersebut.

Fungsi Lindung Nilai

Selain fungsi spekulasi, credit default swap juga umumnya dipilih investor sebagai cara mereka dalam melindungi nilai investasi terhadap risiko gagal bayar peminjam atau risiko kredit. Biasanya fungsi ini dimaksimalkan oleh perusahaan yang bergerak di bidang asuransi, dana pensiun, atau bahkan investor individu yang memegang sekuritas.

Baca juga: Ini Berbagai Cara Menerapkan Lindung Nilai Pada Investasi Kamu!

Fungsi Arbitrase

Fungsi arbitrase dapat dilakukan dengan cara melakukan pembelian sekuritas di satu pasar dan menjualnya di pasar lain. Penggunaan CDS dalam kaitannya dengan fungsi arbitrase memungkinkan investor untuk membeli obligasi di satu pasar lalu membeli CDS pada entitas referensi yang sama.

Klasifikasi Credit Default Swap

European Central Bank pada tahun 2009 mengklasifikasikan credit default swap ke dalam tiga tipe umum yang sering diperdagangkan, diantaranya:

Single name CDS

Single name CDS adalah jenis credit default swap yang menawarkan proteksi risiko kredit untuk satu jenis penerbit sekuritas atau satu entitas referensi saja. Entitas referensi yang dimaksud bisa berasal dari perusahaan, lembaga perbankan, maupun Ppmerintah.

Single name CDS merupakan jenis credit default swap yang paling likuid sekaligus paling banyak diperdagangkan di pasar derivatif dengan komposisi mencapai 50 persen dari total instrumen derivatif keuangan yang diperdagangkan.

CDS indices

CDS indices atau biasa disebut sebagai CDS index adalah jenis credit default swap berbentuk portofolio yang terdiri dari sekumpulan single name CDS dengan proporsi yang sama terhadap nilai kontrak (notional amount). Adapun single name CDS yang tergabung dalam suatu CDS indices diterbitkan oleh entitas referensi yang sama.

Basket CDS

Pada dasarnya, basket CDS memiliki konsep yang hampir mirip dengan CDS indices, yakni jenis credit default swap yang berbentuk portofolio dan terdiri dari sekumpulan single name CDS. Bedanya, single name CDS yang tergabung dalam portofolio basket CDS  terdiri dari 3 hingga 100 entitas referensi yang berbeda, dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan investor.

Contoh dan Cara Kerja Credit Default Swap

contoh credit default swap

Credit default swap bekerja dengan melibatkan obligasi atau bentuk utang sekuritisasi yang merupakan turunan dari pinjaman yang dijual kepada investor. Agar lebih memahaminya, perhatikan contoh berikut.

Toyota Motor Corp. membeli perlindungan CDS senilai 80 bps (basis point) dengan maturity date 5 tahun dan eksposur terhadap kredit senilai US$ 100 juta. Dengan demikian, maka setiap kuartal Toyota harus membayar premi senilai US$ 200 ribu kepada penjual CDS.

Apabila Toyota tidak dapat menjamin akan mampu membayar kembali premi, maka Toyota dapat mentransfer risiko ke investor lain yang setuju untuk membayar premi tersebut dan menanggung risikonya.

Perbedaan Credit Default Swap (CDS) dan Asuransi

Meskipun kerap dianggap disebut proteksi sebagaimana halnya asuransi, nyatanya credit default swap dan asuransi merupakan dua jenis produk keuangan yang berbeda. Perbedaan Credit Default Swap (CDS) dan asuransi yang paling menonjol adalah dari segi risiko yang dihadapi. Credit default swap didesain untuk mencegah kemungkinan terjadinya risiko spekulatif. Sebaliknya, asuransi umumnya didesain untuk menangani dampak dari terjadinya risiko murni.

Risiko murni merupakan jenis risiko yang tidak bisa dikendalikan dan berpotensi menimbulkan kerugian bagi perusahaan, misalnya bencana alam, dan kebakaran. Sementara risiko spekulatif merupakan jenis risiko yang berpotensi menimbulkan kerugian akibat tingkat perolehan keuntungan yang sangat kecil.

Simak selengkapnya mengenai perbedaan resiko spekulatif dan resiko murni.

Itu dia penjelasan lengkap mengenai apa itu Credit Default Swap (CDS) dan fungsinya bagi investor. Semoga informasi tersebut bermanfaat!

Temukan informasi lain seputar keuangan dan investasi di Pintu Blog. Buat kamu yang ingin berinvestasi tapi tidak tau harus mulai dari mana, simak artikel 5 prinsip dasar investasi berikut.

Referensi:

Bagikan

Artikel Terkait

Artikel Blog Terbaru

Lihat Semua Artikel ->